Nama lain dari penyakit ini adalah pullorum atau salmonellosis dimana penyebab dari munculnya penyakit ini adalah bakteri salmonella pullorum.
Penyakit ini dapat menyerang ke semua umur dimana anak ayam yang terserang penyakit ini dapat mati atau setidaknya dapat bertahan hidup dengan resiko menjadi carrier dari penyakit ini.
Jenis unggas lainnya yang mempunyai resiko terserang penyakit ini adalah kalkun.
Beberapa gejala yang ditunjukkan oleh anak ayam yang terserang penyakit berak putih adalah :
- Lesu.
- Nafsu makan berkurang.
- Pucat.
- Bulu menjadi kusut.
- Sayapnya menggantung.
- Diare.
- Kotorannya menjadi encer , berlendir dan berwarna putih.
Penyakit ini paling sering menyerang anak ayam yang baru saja menetas. Penyebarannya dapat terjadi melalui induk carrier, kontak langsung dengan ayam yang sedang sakit, mesin tetas, telur, darah, kotoran ayam, kandang dan lain sebagainya.
PENCEGAHANBeberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan oleh para peternak ayam adalah :
- Menjaga kebersihan lingkungan hidup ayam.
- Menjaga kebersihan kandang dan mesin tetas telur dengan cara disucihamakan dengan menggunakan larutan kaporit ( takaran 1 : 1.000 ), chinosol ( takaran 1 : 1.000 ) atau biocid.
- Pengapuran kandang.
- Pembuangan kotoran ayam jauh dari lokasi peternakan.
- Perlindungan dari serangan berbagai macam hewwan liar.
- Pemusnahan telur yang gagal menetas ( dibakar atau dipendam ).
- Pengkarantinaan ayam yang terserang penyakit.
- Pemusnahan bangkai ayam ( dibakar atau dipendam ).
PENGOBATANUntuk menekan angka kematian yang disebabkan oleh penyakit ini, gunakan antibiotika dalam wujud neoterramycin 25 soluble powder. Dosis yang digunakan adalah 7 gram untuk setiap 3,8 liter air. Proses pengobatan dilakukan selama 3 – 5 hari. Obat dapat diberikan dengan cara diminumkan, diteteskan atau disuntikkan tergantung tingkat keparahannya.
Penyakit ini dapat menyerang ke semua umur dimana anak ayam yang terserang penyakit ini dapat mati atau setidaknya dapat bertahan hidup dengan resiko menjadi carrier dari penyakit ini.
Jenis unggas lainnya yang mempunyai resiko terserang penyakit ini adalah kalkun.
Beberapa gejala yang ditunjukkan oleh anak ayam yang terserang penyakit berak putih adalah :
- Lesu.
- Nafsu makan berkurang.
- Pucat.
- Bulu menjadi kusut.
- Sayapnya menggantung.
- Diare.
- Kotorannya menjadi encer , berlendir dan berwarna putih.
PENCEGAHANBeberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan oleh para peternak ayam adalah :
- Menjaga kebersihan lingkungan hidup ayam.
- Menjaga kebersihan kandang dan mesin tetas telur dengan cara disucihamakan dengan menggunakan larutan kaporit ( takaran 1 : 1.000 ), chinosol ( takaran 1 : 1.000 ) atau biocid.
- Pengapuran kandang.
- Pembuangan kotoran ayam jauh dari lokasi peternakan.
- Perlindungan dari serangan berbagai macam hewwan liar.
- Pemusnahan telur yang gagal menetas ( dibakar atau dipendam ).
- Pengkarantinaan ayam yang terserang penyakit.
- Pemusnahan bangkai ayam ( dibakar atau dipendam ).
PENGOBATANUntuk menekan angka kematian yang disebabkan oleh penyakit ini, gunakan antibiotika dalam wujud neoterramycin 25 soluble powder. Dosis yang digunakan adalah 7 gram untuk setiap 3,8 liter air. Proses pengobatan dilakukan selama 3 – 5 hari. Obat dapat diberikan dengan cara diminumkan, diteteskan atau disuntikkan tergantung tingkat keparahannya.