MOTTO PAPAJI MEDAN

Jumat, 24 Juni 2011

Merokok dan Menyusui

PADA suatu hari ada perokok berat sedang naik kereta api.
Karena dia seorang perokok,
dia berpikir daripada menggunakan uang
untuk membeli tiket kereta kelas bisnis atau utama
mending beli saja tiket kelas ekonomi,
uang sisanya bisa untuk membeli rokok.



"Lumayan," pikirnya.


Lagi pula dia di kelas ekonomi bisa merokok dengan bebas.
Tetapi berarti dia harus berdesakan, karena penuh.


Ketika dalam perjalanan dia duduk berhadapan dengan seorang ibu yang membawa bayi.


Bapak perokok ini terus saja merokok selama dalam perjalanan.


Karena bau asap si bayi menangis terus menerus.


"Maaf Pak, sudikah Bapak tidak merokok?" kata sang ibu.


Perokok tadi diam saja sambil memperhatikan si ibu.


Karena tidak mendapat jawaban, si ibu bertanya lagi,
sambil mencarai alasan yang kuat.


"Maaf Pak, sekali lagi, maukah Bapak berhenti merokok dulu,
soalnya anak saya tidak tahan," katanya.


Bapak itu akhirnya menjawab,
"Baiklah, tapi maukah ibu juga menghentikan menyusui bayi?"


"Kenapa, Pak?" ibu itu keheranan.
"Soalnya keponakan saya juga tidak tahan, nih!"
jawab perokok tadi sambil menunjuk daerah terlarangnya

.