MOTTO PAPAJI MEDAN

Minggu, 19 Juni 2011

vaksinasi menurut literatur

Pada buku  “Pembibitan Ayam Ras” dimuat table vaksinasi untuk anak ayam masa starter dan table program vaksinasi untuk ayam bibit tipe berat di daerah kasus ND. Di dalam table kedua memang mempunyai kondisi khusus yaitu daerah yang endemis ND. Jadi tidak mengherankan jika pada program vaksinasinya dipenuhi dengan vaksinasi ND baik ND Kill maupun ND La Sota.
TABLE: Vaksinasi Untuk Anak Ayam Masa Starter

Program vaksinasi pada anak ayam ras masa starter tergolong sangat komplit mengingat anak ayam ras memang lebih rentan dibandingkan dengan anak ayam kampung. Program vaksinasi ini dimulai saat DOC divaksinasi Marek dan  IB dilakukan dengan tetes mata pada hari kedua. Yang menarik adalah ND dilakukan secara bersamaan pada hari kelima dengan melalui subcutan dan tetes mata lalu diulang kembali 1 minggu kemudian dengan pemberian secara tetes mata. 
Pengulangan atau booster ND berikutnya pada hari ke 21 dengan pemberian melalui intramuskuler pada otot dada dan pada hari ke 35 (minggu kelima) yang diberikan secara intramuskuler pada otot dada dan tetes mata serta dibarengi dengan fowl pox. Satu hal yang menarik untuk diperhatikan adalah pada hari ke 35 dilakukan 3 vaksinasi sekaligus. 
Hal ini cukup merepotkan karena masing-masing mempunyai perlakuan yang sangat berbeda sehingga membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dapat menyelesaikan seluruh vaksinasi tersebut. 
Satu hal lain yang menarik adalah vaksinasi ND dianjurkan untuk dilakukan di hampir setiap minggu.
TABLE: Program Vaksinasi & Pemberian Obat-obatan Untuk Ayam Bibit Tipe Berat (breeder broiler) di Daerah Kasus Penyakit ND
Program vaksinasi ini hampir dapat dikatakan kelanjutan dari program vaksinasi anak ayam masa starter dengan sedikit perbedaan pada hari ke 5 ND Kill hanya diberikan secara subcutan dan hari ke 9 diberikan IBD live pada air minum.
Pada table ini  dapat dilihat pengulangan vaksinasi ND sangat sering  yaitu pada minggu ke 11, 18 dan 25. Setelah minggu ke 25 pengulangan dilakukan 4 bulan berikutnya lalu setiap 2,5 bulan. Pengulangan vaksinasi ini disebabkan karena kasus ND yang sedang berjangkit pada wilayah tersebut.

.