MOTTO PAPAJI MEDAN

Jumat, 24 Juni 2011

galur murni

Dalam pertanian dan peternakan, galur adalah sekelompok individu sejenis yang homozigot atau mendekati homozigot untuk satu atau gabungan karakteristik tertentu yang akan menjadi penciri galur itu. Akibat keadaan genotipe tersebut, penampilan luar (fenotipe) galur akan seragam.




Galur dapat dibentuk melalui perkawinan sekerabat secara terus-menerus. Galur-galur akan paling cepat terbentuk apabila suatu spesies dapat melakukan selfing ("perkawinan sendiri"), biasanya pada generasi ke-6 atau ke-7 setelah selfing berulang-ulang. Semakin dekat hubungan kekerabatannya, semakin cepat galur-galur terbentuk.


Galur murni dapat terjadi apabila perkawinan dalam suatu galur antara dua individu menghasilkan keturunan dengan penampilan standar yang sama dengan kedua tetuanya. Dalam perhewanan, galur murni yang memiliki catatan silsilah dapat disebut sebagai trah, misalnya seperti yang dipraktekkan dalam kinologi. Dalam pemuliaan tanaman, galur murni dapat menjadi calon kultivar baru maupun menjadi calon tetua sumber dalam pembentukan varietas hibrida atau varietas sintetik.


Galur murni merupakan terjemahan dari bahasa Inggris 'Pure Line", artinya (relatif hampir) semua gennya homosigot. Galur murni dapat dibuat dengan cara penyerbukan /pembuahan sendiri (selfing). Tanaman yang heterosigot kalau di-'selfing' terus menerus sampai 6 - 7 generasi akan menjadi homosigot untuk semua gennya. Contohnya (S = selfing):
S0: Aa (100% heterosigot)
S1: 0.25AA : 0.50 Aa : 0.25aa (50% homosigot)
S2: (0.25+0.125)AA : 0.25AA : (0.125+0.25)aa (75% homosigot)
dst, dst.




versi lain juga menyebut galur murni sebagai berikut :
untuk memperthankan galur murni adalah dengan melakukan persilangan hanya antara satu species yang sama.
 Misal, pada LB species bk disilang dengan bk, burma dengan burma, saigon dengan saigon.


Ini sebenarnya pertanyaan mendasar bagi peneliti yang akan menerapkan teknik pemurnian dan hibridisasi/persilangan.


Bagaimana cara mengetahui galur murni?
1. Dengan cara progeny test/uji perkawinan. Cara ini yang paling sering digunakan (bahkan hingga kini,
bagi yang belum punya peralatan dan bahan untuk pake uji DNA mikrosatelit)


Bagi tanaman dan hewan yang akan diuji, maka tanaman dan hewan itu dikawinkan dengan sesama galurnya/jenisnya.
Untuk gampangnya, maka jika turunannya memiliki sifat dominan yang sama dengan tetuanya, maka tetua itu merupakan galur murni.


Kelemahannya? Kita tak pernah tahu bahwa sebenarnya ada gen resesif yang tidak muncul.
Oleh karenanya, maka pengujiannya dilakukan berulang kali (dengan ulangan). Itulah kenapa,
Mendel melakukan penelitiannya berulang kali. Dan karena itu pulalah, Mendel menggunakan tanaman yang siklus reproduksinya relatif cepat.
 Tidak lain agar target akhirnya juga diketahui relatif cepat.


2. Pake metode penentuan keragaman genetik.
Apa itu? Slah satunya teknik mikrosatelit DNA. Teknik ini relatif cepat (sekitar 1 minggu) dan hanya menggunakan sampel berupa sebagian jaringan tanaman/hewan.


Beberapa proses yang dilakukan adalah
1) preparasi genom,
2) PCR,
3) elektoforesis,
4) penentuan konsentrasi DNA sampel,
5) silver sequence dan stainning dan
6) pembacaan hasilnya.
 Hasil inilah yang akan membuktikan apakan sampel yang kita gunakan adalah homozigot atau heterozigot.
sumber :papaji medan

.