MOTTO PAPAJI MEDAN

Minggu, 19 Juni 2011

mengatasi ayam jatuh mental

Ayam leres (jatuh
mental) adalah salah satu masalah besar bagi para pemilik ayam aduan. Leres
atau jatuh mental adalah suatu kondisi ketika ayam menjadi tidak percaya diri
dan tidak memiliki keberanian bertarung. Jika beranipun biasanya akan segera
lari begitu merasakan sakit. Ayam leres bisa karena beberapa kondisi: (1) trauma
kekalahan, (2) shock karena takut atau kaget,
dan (3) keturunan (genetik)

Trauma kekalahan

Ayam jago yang pernah kalah, apalagi kalah telak, bisa mengalami kondisi leres
atau jatuh mental. Karena rasa sakit yang diderita, ayam akan merasa takut
berkelahi dan tidak memiliki hati atau keberanian terhadap ayam lain.

Shock karena takut atau kaget

Ayam jago juga bisa mengalami leres karena takut atau kaget. Leres karena takut
bisa terjadi jika ayam mengalami kejadian dikejar binatang yang lebih besar,
misal anjing. Sedang leres karena kaget biasanya terjadi karena kejadian yang
begitu tiba-tiba dan mengagetkan misalnya kejatuhan dahan pohon atau ada
kendaraan yang hampir menabraknya. Jika kejadian tersebut memang amat
menakutkan atau mengagetkan bagi si ayam, akan dapat membuat hati ayam menjadi
kecil dan tidak memiliki keberanian bertarung.

Keturunan (genetik)

Leres bisa juga karena keturunan.Adaayam-ayam tertentu yang memiliki kecenderungan hati yang lemah. Ayam-ayam
seperti ini, meskipun memiliki teknik tarung dan postur yang baik, biasanya
bernyali kecil dan begitu merasa sakit atau terkena pukulan keras akan lari.

Menyembuhkan ayam leres bukanlah pekerjaan mudah. Perlu waktu lama dan
kesabaran dalam proses. Kegagalan dalam penanganan akan membuat proses harus
dimulai dari awal atau malah kehilangan peluang sama sekali.

Berikut adalah kiat-kiat untuk menyembuhkan ayam leres:

Fase 1, biarkan ayam jago yang leres berkumpul dengan ayam-ayam betina saja.
Bisa juga kalau dicampur dengan ayam-ayam yang masih kecil, yang tidak mungkin
memiliki keberanian berkelahi dengan si pasien. Lakukan ini antara 2 minggu
sampai satu bulan, atau sampai anda yakin ayam tersebut mulai memiliki
kepercayaan diri. Selama proses ini jangan sampai ada jago lain (meskipun lebih
lemah) yang masuk ke wilayahnya. Yang perlu diperhatikan, area penyembuhan ini
juga benar-benar bebas dari intimidasi ayam jago lain, misal masih ada ayam
jago lain yang terlihat oleh ayam jago yang leres meskipun areanya dibatasi.
Bahkan meskipun tidak bisa melihat tapi suara kokok yang terlalu keras karena
tempat yang berdekatan, bisa membuat penyembuhan mentalnya berjalan lambat.

Fase 2, setelah melewati fase 1 dengan baik, tahap berikutnya adalah dengan
memasukkan ayam-ayam lancur yang mulai berani kokok tapi belum memiliki
keberanian bertarung. Keberadaan ayam-ayam lancur yang secara fisik sudah besar
tapi tidak berani berkelahi ini, akan membuat ayam leres menjadi lebih percaya
diri. Ia akan cenderung mengejar dan mengintimidasi ayam-ayam muda tersebut.

Fase 3, adalah fase uji coba mental. Setelah anda yakin fase 2 terlampaui
dengan baik, anda bisa mencoba mengadu ayam tersebut dengan ayam lain yang
sudah pasti kalah. Bisa ayam yang lebih muda dan lemah atau ayam kampung yang
fisiknya lebih lemah. Kemenangan terhadap ayam-ayam musuhnya tersebut sangat
mempengaruhi kepercayaan dirinya. Lakukan berulang kali dengan ayam-ayam lain
yang lebih lemah sampai benar-benar kepercayaan dirinya pulih.

Jika fase 3 ini sudah dilakukan dengan baik, maka yang anda perlu lakukan
tinggal menyiapkan fisiknya secara baik untuk pertarungan yang sesungguhnya.

Banyak orang yang berpendapat bahwa ayam leres tidak dapat diambil keturunannya
lagi karena rasa penakutnya akan turun ke anak-anaknya kelak. Pendapatnya ini
nampaknya tidak benar. Ayam leres dapat saja diambil keturunannya, kecuali ayam
leres yang memang karena garis keturunan.

.