MOTTO PAPAJI MEDAN

Minggu, 19 Juni 2011

Pakan Ternak


Pakan yang baik adalah yang cukup mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh ayam (protein, lemak, abu, serat kasar, energi, vitamin dan asam - asam amino). Hal ini dapat dilihat dari standar kebutuhan zat-zat makanan pada masing-masing periode pemeliharaan yang dapat dipenuhi oleh pakan tersebut. Yang juga tidak kalah penting tapi sering terlupakan adalah pakan tersebut harus tidak menyebabkan diare, sebab diare dapat menyebabkan litter menjadi basah sehingga konsentrasi amoniak di dalam kandang meningkat. Pada akhirnya dapat menimbulkan penyakit dan masalah berat badan. Berikut akan dijelaskan mengenai pakan ayam broiler, nutrisinya, bahan baku pakan dan penyusunan ransum.
1. Pakan Ayam
Agar peternakan ayam broiler ini sungguh memberikan keuntungan, salah satu syarat yang harus dimiliki ialah pengetahuan akan pakan utuk pemberian ransum ayam broiler yang tepat dan baik. Peternak harus mengetahui jenis ransumnya, kandungan ransum beserta manfaatnya sehingga kebutuhan bahan makanan yang dituntut untuk performa ayam broiler dapat dipenuhi. Namun di sisi lain peternakan juga harus mempertimbangkan secara ekonomis, sebab tujuan beternak ayam broiler ini bersifat komersial. Untuk itu peternak harus memperhitungkan antara jenis dan banyaknya bahan makanan yang dibutuhkan, selera ayam mengkonsumsi pakan, serta perhitungan imbalan produksi yang diharapkan. Adapun pakan ayam broiler yang dipergunakan adalah komposisi bahan pakan yang tidak bersaing dengan kebutuhan manusia, seperti bahan pakan asal tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil ikutan dan sisa pabrik, dan limbah industry.
 Dari jenis bahan pakan tersebut, peternak harus mampu mengenali macam-macam bahan pakan yang diperlukan, kadar nutrisinya, sehingga ayam yang mengkonsumsinya dapat memberikan hasil yang diharapkan. Maknanan yang baik akan memberikan energi yang optimal. Energi ini penting untuk menjaga kondisi tubuh, untuk pekerjaan otot dan pertumbuhan. Secara biologis ayam mengkonsumsi pakan utuk kepentingan proses-proses tersebut, baik ada atau tidak ada pembentukan jaringan baru. Misalnya, ayam senantiasa akan menjaga kehangatan tubuhnya. Untuk itu diperlukan energi. Energi ini diperoleh dari pakan. Namun yang harus menjadi perhatian peternak ialah kebutuhan akan energy sering tidak menentu.
 Hilangnya panas di antaranya terjadi karena penguapan lewat pori-pori badan, pernafasan. Banyak sedikitnya panas yang dihasilkan dalam hal ini akan tergantung pada perbedaan suhu badan dengan temperatur lingkungan.
 Untuk kondisi lingkungan yang terlalu dingin atau kondisi lingkungan yang lebih rendah dari suhu tubuh, maka ayam broiler akan mengkonsumsi pakan yang lebih banyak, untuk menjaga panas badannya. Sebaliknya bila suhu lingkungan terlalu tinggi, maka ayam broiler akan mengurangi jumlah pakan yang dikonsumsi, tetapi lebih banyak minum, sebab air lebih berfungsi untuk mengalahkan panas dari luar tubuh lewat penguapan dan pernafasan.
 Kebutuhan broiler akan energy secara umum dinyatakan dengan Energi Metabolis (EM). Dari jumlah pakan yang dikonsumsi, akan bisa diketahui berapa kebutuhan ayam broiler akan energy yang diperoleh dari pakan yang dikonsumsi.
 Bila ayam broiler diberi pakan dengan kadar protein dan energy tinggi, maka broiler akan mengkonsumsi jumlah pakan lebih sedikit. Sebaliknya bila pakan yang dikonsumsi memiliki protein tinggi, dan energy rendah, maka broiler akan mengkonsumsi pakan lebih banyak. Namun biasanya ransum yang memiliki protein tinggi, juga mempunyai kadar energy tinggi.
 Pada pemeliharaan ayam broiler periode awal (1 – 5 minggu), dianjurkan untuk diberikan pakan yang mengandung protein tinggi dan energy rendah, dengan alas an bahwa pada periode tersebut, broiler lebih suka menyimpan energy dalam bentuk protein. Sebaliknya untuk pakan broiler periode akhir (6 – 8 minggu), energy disimpan dalam bentuk lemak, sehingga pakan yang diberikan, dianjurkan memilki kandungan protein rendah dan energy tinggi. Dengan cara tersebut, bisa dicapai tingkat efisiensi pakan.

Pekiraan Pemanfaatan Energi Pakan Untuk Broiler
 Penggunaan Energi PakanPenggunaan Energi Dalam Perser
 Energi Thermis27, 5 %
 Energi Pemeliharaan Tubuh26,5 %
 Energi Untuk Pertumbuhan46,0 %
 Total Kebutuhan Energi (EM)100,0 %
 Keterangan :
1) Energi thermos, adalah energi yang hilang untuk proses metabolism.
2) Energi pemeliharaan, adalah energi yang dibutuhkan untuk perbaikan tubuh, sel-sel.
3) Energi pertumbuhan, adalah energy yang dipergunakan untuk pertumbuhan, setelahan terlebih dahulu terpenuhi energi untuk pemeliharaan tubuh.


2. Patokan Nutrisi Pakan ayam
Penuntun teknis yang bersifat pembakuan patokan nutrisi pakan broiler di Indonesia, sementara masih menggunakan hasil konsensus “Seminar Stadar dan Pengawasan Mutu ke V”, Departemen Perdagangan, 1980. Namun dalam praktek, formula pakan produksi pabrik cenderung memakai pedoman “National Research of the U.S. National Academy of Sciences”.

Syarat Mutu Ransum Broiler Produksi Pabri di Indonesia
KarakteristikPakan Awal Pakan Penggemukan
 Kadar air, maks % (b/b)14,0%14,0%
 Protein kasar, min % (b/b)21,0%19,0%
 Lemak Kasar, min % (b/b)2,5%2,5%
 Serat kasar, maks % (b/b)4,0%4,0%
 Abu, maks % (b/b)6,5%6,5%
 Kalsium (Ca), % (b/b)0,9% - 1,1%0,9% - 1,1%
 Fosfor (P), % (b/b)0,7% - 0,9%0,7% - 0,9%

Kebutuhan Protein dan Asam Amino Pakan Broiler Saran NRC,1977

Nutrisi
1 – 3 minggu
4 – 6 minggu
7 – 9 minggu
(%)*
g/Mcal
(%)*
g/Mcal
(%)*
g/Mcal

Protein
23,00
-
20,00
-
18,00
-
Arginin
1,14
4,50
1,20
3,74
1,00
3,13
Glycine & Sarine
1,50
4,69
1,00
3,13
0,70
2,19
Histidine
0,35
1,09
0,30
0,94
0,26
0,81
Isoleucine
0,80
2,50
0,70
2,19
0,60
1,88
Leucine
1,35
4,22
1,18
2,69
1,00
3,13
Lysine
1,20
3,75
1,00
3,13
0,85
2,66
Methionine & Cystine
0,93
2,90
0,72
2,25
0,60
1,88
Methionine
0,50
1,56
0,38
1,19
0,32
1,00
Phenilalanine & Tirosine
1,34
4,19
1,17
3,66
1,00
3,13
Phenilalanine
0,72
2,25
0,63
1,97
0,54
1,69
Threonine
0,75
2,34
0,65
2,03
0,56
1,75
Triptofan
0,23
0,72
0,20
0,63
0,17
0,53
Valine
0,82
2,56
0,72
2,25
0,62
1,94


Catatan : Energi Metabolis pakan 3.200 K.Cal/Kg

3. Bahan Baku Ransum Ayam
Bahan baku pakan ayam, berdasarkan bentuk dan fisiknya digolongkan menjadi empat, yaitu :
1) Bahan baku pakan bentuk butiran, seperti jagung, gandum, sorghum, yang merupakan sumber karbohidrat.
2) Bahan baku pakan berbentuk tepung, seperti bekatul, dedak gandum, tepung tulang, tepung ikan, sebagai sumber protein dan karbohidrat.
3) Bahan baku pakan berbentuk pilih, umumnya seperti bungkil kedelai, bungkil kacang tanah, dan jenis bungkil-bungkilan, sebagai protein dan amino
4) Bahan baku pakan berbentuk cair, seperti minyak ikan, minyak kedele, sebagai sumber energy.

Daftar Analisis Kadar Bahan Baku Pakan Unggas
ahan BakuProtein (%)Lemak (%)Serat Kasar (%)E.M (K.Cal/KG)
 Bahan Baku Butiran



 - Jagung9,03,82,53,430
 - Sorghum11,0 1,93,43.040
 - Gandum11,91,92,63.000
 - Kacang hijau24,21,1 5,52,900
 - Kacang kedele37,017,95,73.510
 - Kacang tanah30,048,02,85.700
 - Kacang gude22,31,70,52.950
 - Biji karet17,523,75,2-
 - Biji kecipir29,815,05,5-
 Bahan Baku Tepung



 - Bekatul10,27,98,21.630
 - Dedak gandum11,83,011,21.140
 - Tepung bulu unggas86,53,90,43.047
 - Tepung ikan53,94,21,02.640
 - Tepung daging bekicot60,97,04,53.010
 - Tepung rese33,24,418,32.900
 - Molase/testes5,4--1.960
 - Tepung tulang12,03,02,0-
 - Tepung darah80,11,61,02.850
 - Tepung gaplek1,50,70,92.970
 - Tepung daun ubi kayu29,04,821,91.300
 - Tepung daun lamtoro23,22,420,11.140
 - Tepung daun papaya23,59,111,31,230
 - Tepung daun turi31,71,922,41.230
 - Susu bubuk35,01,20,22.510
 Bahan Baku Pilih



 - Bungkil kelapa20,56,712,01.540
 - Bungkil kedele41,73,56,52.240
 - Bungkil kacang tanah40,26,07,62.200
 - Bungkil biji kapok27,45,62,51.500
 Bahan Baku Cair



 - Minyak ikan---8.180
 - Minyak kedele---8.950
 - Minyak kelapa---8.950



4. Menyusun Ransum ayam
Dalam mencampur maupun menyusun pakan untuk ayam broiler, penggunaan pedoman balans energy protein, makin popular diterapkan dalam industry pakan ternak modern. Karena perhitungan dengan pedoman ini, secara teknis dan ekonomis member keuntungan berbagai pihak. Secara teknis, standar energi pakan yang dikonsumsi adalah untuk memperoleh sejumlah energy yang dibutuhkan, sedangkan secara ekonomis, tetap terikat faktor efisiensi penggunaan protein dan energy. Dengan demikian komposisi pakan bisa diperoleh dengan menekan pemborosan tanpa mengurangi ualitas pakan.
Dalam masa awal pertumbuhan ayam broiler, terjadi peningkatan kadar air di dalam tubuhnya. Pada masa ini, broiler masa awal lebih suka menyimpan kelebihan energy dalam bentuk protein. Sedangkan pada broile masa akhir, terjadi penurunan kadar air dalam pertambahan berat badan, namun terjadi penambahan lemak yang diikuti sedikit penurunan protein dan abu. Perubahan-perubahan itu menyebabkan kenaikan kebutuhan energi bila usia makin tua, dan kelebihan disimpan sebagai lemak.
Maka secara praktis untuk pakan broiler dibagi jadi dua klasifikasi. Pada broiler masa awal harus memiliki protein tinggi dan energi rendah, serta untuk broiler masa akhir memiliki karakterist pakan energi tinggi dan protein rendah. Leslie E. Card (1962) member saran balans kadar protein dan energy pakan awal 1 : 132, dan pakan broiler akhir memiliki perbandingan 1 : 160.
a. Pertumbuhan dan Kebutuhan Energi-Protein.
Untuk menyusun atau mencampur pakan yang secara teknis dan ekonomis dengan pedoman balans protein-energi, secara praktis dapat dipergunakan formulasi :
1) Untuk pakan broiler awal (1 – 5 minggu)
Energi Metabolisme (EM) = pb x 36,5  x 2,175
Protein = Energi Metabilis (EM)/ 132
2) Untuk pakan broiler akhir (6 – 8 minggu)
Energi Metabolisme (EM) = pb x 94,4
Protein = Energi Metabilis (EM)/ 162

Contoh : Seorang peternak memelihara ayam broiler strain x, rata-rata berat yang dicapai pada usia 8 minggu 1,90 kg
Ditanyakan :
1)  Balans protein-energi pada awal ?
2)  Balans protein-energi pakan akhir ?
Jawab : Pertambahan berat badan per-hari, diketahui 1900/56 = 33,93 gram
1)  Jadi pedoman balans protein-energi pakan awal
Energi Metabolisme (EM) = pb x 36,5 x 2,175
 = 33,93 x 36,5 x 2,175
 = 2.694 k.cal/kg


Protein = Energi Metabolis (EM)/ 132
 = 2.694/132
 = 20%
2) Jadi pedoman balans protein-energi pakan akhir
Energi Metabolisme (EM) = pb x 94,4
 = 33,93 x 94,4
 = 3,202 k.cal/kg
Protein = Energi Metabolis (EM)/ 162


 = 3,202/132
 = 19,7%

b. Mencampur ransum broiler
Mencampur ransum broiler, merupakan pekerjaan rutin usaha ternak broiler. Bahan-bahan bisa dibeli sendiri. Dengan mencampur sendiri pakan yang dibutuhkan seperti konsentrat, jagung, bekatul, biaya produksi bisa dihemat. Dengan penghematan itu tingkat keuntungan yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan memberli ransum siap pakai. 
Contoh : Seorang peternak bermaksud menyusun komposisi campuran  untuk pakan ayam broiler, terdiri dari :
Konsentrat dengan protein 40%, EM 2,650 k.cal/kg
Jagung dengan protein 9,0%, EM 3,430 k.cal/kg
Bekatul dengan protein 10.2%, EM 1.630 k.cal/kg
Ditanyakan :
1) Komposisi pakan broiler awal dengan protein 21%, dan EM 2,777 k.cal/kg
2) Komposisi pakan broiler akhir dengan protein 19,5% dan EM 3.115 k.cal/kg
Jawab 1.
a) Persamaan dasar perhitungan
I  3.430 (J) + 1630 (B) + 2.650 (K)  = 2.777
II 9,0 (J) + 10,2 (B) + 40,0 (K)  = 21
III (J) + (B) + (K) = 100
Keterangan :
Persamaan I, adalah persamaan EM jagung + EM bekatul + EM konsentrat, harus terikat EM 2.777 k.cal/kg yang diminta.
Persamaan II, adalah persamaan protein jagung + protein bekatul + protein konsentrat, harus terikat protein 21% yang diminta.
Persamaan III, adalah persamaan ikatan untuk komposisi pakan jumlah 100 kg.
Catatan tambahkan, untuk menghitung lebih mudah. Persamaan dibagi 100.
b) Persamaan I dan II (X)
(34,3 (J) + 16,3 (B) + 26,5 (K)  = 27,777) x 0,09
(0,09 (J) + 0,102 (B) + 0,40 (K)  = 0,21) x 34,3
Setelah dikalikan, menjadi :
3,087 (J) + 1,467 (B) + 2,385 (K)  = 2,4993
3,087 (J) + 3,4986 (B) + 13,720 (K)  = 7,2030 -
2,0136 (B) + 11,335 (K) = 4,7037
c) Persamaan I dan III (Y)
(34,3 (J) + 16,3 (B) + 26,5 (K)  = 27,777) x 1
((J) + (B) + (K)  = 1) x 34,3
Setelah dikalikan, menjadi :
34,4 (J) + 16,3 (B) + 26,5 (K)  = 27,77
34,3 (J) + 34,3 (B) + 34,3 (K)  = 34,30 -
18,0 (B) + 7,8 (K) = 6,56
d) Persamaan X dan Y (Konsentrat)
(2,0316 (B) + 11,335 (K) = 4,7037) x 18
(18 (B) + 7,8 (K) = 6,5600) x 2,0316
Setelah dikalikan, menjadi :
36,5688 (B) + 204,0300 (K) = 84, 666600
36,5688 (B) + 15,8464 (K) = 13,327296 -
188,18352 (K) = 71,339304
 (K) = 0359
e) Persamaan Y untuk mencari (B) (Bekatul)
18 (B) + 7,8 (K)  = 6,56
18 (B) + 2,9562 = 6,56
18 (B)  = 656 – 2,9562
(B) = 0,200
f) Persamaan III untuk mencari (J) (Jagung)
(J) + (B) + (K) = 1
(J) + 0,200 + 0,379 = 1
(J)  = 1 – 0,579
(J) = 0,421
g) Kesimpulan analisis persamaan
Untuk jagung diperlukan 0,41  x 100 kg = 42 kg
Untuk bekatul diperlukan 0,200 x 100 kg = 20 kg
Untuk konsentrat diperlukan 0,379 x 100 kg = 38 kg +
 Jumlah = 100 kg
Kontrol imbangan protein dan energy metabolis pakan :
Protein dan EM jagung = 3,78% dan 1.440,6 k.cal/kg
Protein dan EM bekatul = 2,04% dan 326 k.cal/kg
Protein dan EM konsentrat = 15,02% dan 1.007 k.cal/kg +
Jumlah = 21,02% dan 2.773,6 k.cal/kg     

Jawab 2.
1) Persamaan dasar perhitungan
I  34,4 (J) + 16,3 (B) + 26 (K)  = 31,150
II 0,09 (J) + 1,102 (B) + 0,4 (K)  = 0,195
III (J) + (B) + (K) = 1
2) Persamaan I dan II (X)
(34,3 (J) + 16,3 (B) + 26,5 (K)  = 31,15) x 0,09
(0,09 (J) + 0,102 (B) + 0,4 (K)  = 0,195) x 34,3
Setelah dikalikan, menjadi :
3,087 (J) + 1,4670 (B) + 2,385 (K)  = 2,8035
3,087 (J) + 3,4986 (B) + 13,72 (K)  = 6,6885 -  
2,0136 (B) + 11,335 (K) = 3,885

3) Persamaan I dan III (Y)
34,4 (J) + 16,3 (B) + 26,5 (K)  = 31,15
34,3 (J) + 34,3 (B) + 34,3 (K)  = 34,30 -
18,0 (B) + 7,8 (K) = 3,15

4) Persamaan X dan Y (Konsentrat)
(2,0316 (B) + 11,335 (K) = 3,885) x 18
(18 (B) + 7,8 (K) = 3,150) x 2,0316
Setelah dikalikan, menjadi :
36,5688 (B) + 204,0300 (C) = 69,93000
36,5688 (B) + 15,846480 (C) = 6,39954 -
188,183520 (C) = 63,53046
(C) = 0,337
5) Persamaan X untuk mencari (B) (Bekatul)
2,0316 (B) + 11,33 (C) = 3,885
2,0316 (B) + 3,8199 = 3,885
(B) = 0,032
6) Persamaan III untuk mecari (J) (Jagung)
(J) + (B) + (K) = 1
(J) + 0,032 + 0,337  = 1
(J) = 0,633
7) Kesimpulan analisis persamaan
Untuk jagung diperlukan 0,633 x 100 kg = 63,3 kg
Untuk Bekatul diperlukan 0,030 x 100 kg = 3,0 kg
Untuk konsentrat diperlukan 0,337 x 100 kg = 33,7 kg +
Jumlah = 100,0 kg
Kontrol imbangan protein dan energy metabolis pakan :
Protein dan EM jagung = 5,697% dan 2.171,19 k.cal/kg
Protein dan EM bekatul = 0,306% dan 48,90 k.cal/kg
Protein dan EM konsentrat = 13,480% dan 893,05 k.cal/kg +
Jumlah = 19,483% dan 3.113,14 k.cal/kg

.