MOTTO PAPAJI MEDAN

Minggu, 19 Juni 2011

Peralatan Kandang



      Peralatan kandang yang vital seperti tempat pakan (feeder), tempat minuman (drinker), pemanas, seng pelindung anak ayam (chick guard), layar/tirai penutup kandang dan alat semprot desinfektan (sprayer) harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Sebab jika peralatan tersebut kurang dari kebutuhan berdasarkan jumlah ayam yang dipelihara, dapat menimbulkan masalah. Berat badan standar akan sulit tercapai. Jumlah ayam yang kerdil akan tinggi. Problem penyakit yang timbul akan lebih sering dan sulit untuk diatasi. Angka kematian tinggi serta kualitas rata - rata ayam secara keseluruhan akan jelek.


 
1. Sistem Pemanas

Untuk membuat suhu dalam kandang stabil maka digunakan berbagai system pemanas. Dengan bertambahnya usia, maka ayam dapat mengembangkan kemampuan mereka untuk mengatur suhu badan secara sendiri. Oleh karena itu kurang lebih 14 hari, pemanas ruangan akan menjadi sumber pemanas utama.

Berbagai sistem pemanas yang biasa digunakan peternak untuk pemeliharaan DOC (Day Old Chicken = anak ayam umur sehari) dan anak ayam adalah:  

a. Lampu Bohlam/dop

Digunakan untuk menghangatkan sejumlah kecil DOC dengan cara menggantungkan lampu bohlam 60 atau 100 watt. Fungsi bohlam lebih kearah penerangan karena untuk pemanas membutuhkan energi yang besar sehingga dari segi biaya tidak menguntungkan. Disamping itu, diperlukan pemanas alternatif untuk mengantisipasi terjadinya listrik padam dan juga bohlam mudah pecah. Kelebihan menggunakan bohlam adalah tidak membutuhkan oksigen, tidak beresiko kebakaran dan mudah diatur untuk memperoleh panas yang dibutuhkan.

b. Lampu dan kompor minyak tanah

Sumber pemanas lain yang digunakan adalah lampu minyak tanah dan kompor. Lampu minyak tanah merupakan pemanas sederhana yang digunakan untuk menghangatkan sejumlah kecil DOC. Sedangkan kompor merupakan satu rangkaian seperti yang digunakan penjual bakso keliling dilengkapi dengan seng/plat besi yang digantung diatasnya. Bila kompor dinyalakan akan memanasi seng sehingga panas yang dihasilkan bisa memanasi area yang lebih luas.

Keduanya mempunyai kelemahan, yaitu beresiko tinggi menyebabkan kebakaran sehingga membutuhkan pengawasan lebih banyak, menghasilkan CO2 sehingga memerlukan ventilasi yang baik untuk sirkulasi udara dan harga minyak tanah yang mahal. Namun kelebihan pemanas ini investasinya murah, juga berfungsi sebagai penerangan dan tidak terpengaruh pemadaman listrik.

c. Tungku batu bara dan tungku serbuk kayu

Prinsip kerja keduanya relatif sama yaitu tungku yang diisi batubara atau serbuk kayu. Bedanya bila menggunakan batubara bentuk tingku bila diisi akan menyisakan ruang untuk sirkulasi udara sedangkan bila diisi serbuk kayu harus dipadatkan namun dengan bantuan cetakan akan terbentuk saluran yang fungsinya juga untuk sirkulasi udaya (O2) yang membuat api bisa menyala.



d. Pemanas infra merah (gas)

Dengan bahan bakar gas (LPG), api akan membakar keramik sampai membara. Bara inilah yang menghasilkan infra merah

Dari berbagai sumber pemanas tersebut yang paling aman adalah pemanas infra merah berbahan bakar gas (infra red heater) dengan berbagai merek, diantaranya merk Gasolec atau IGM karena memiliki keunggulan :

Ÿ Dilengkapi dengan  alat pengaman (safety device) yang berfungsi mengamankan dengan menghentikan supply gas jika terjadi padam nyala api, sehingga bisa mencegah terjadinya kebakaran kandang.

Ÿ Tinggi  rendahnya  suhu  dapat  diatur  berdasarkan kebutuhan  dan  kondisi kandang.

Ÿ Cara mengoperasikan  mudah,  efesien dan daya tahan peralatan lebih lama (5 tahun)  dibanding pemanas lain masa pakainya hanya 1 tahun.

Ÿ Berdasarkan  perhitungan, biaya operasionalnya lebih murah dibanding pemanas minyak tanah maupun batubara. Biaya LPG Rp 768/e, minyak tanah Rp 882/e dan batu bara Rp 826/e (Trobos, Juli 2007).





2. Tempat pakan

Pembagian pakan dan dekatnya jarak tempat pakan (feeder) dengan unggas merupakan hal penting untuk mencapai target tingkat konsumsi pakan. Sistem pemberian pakan :

a. Tempat pakan manual; berbagai macam tempat pakan manual yaitu:

· tempat pakan memanjang (long feeder), dengan standar 5 cm/ekor

· tempat pakan bundar (round feeder), dengan standar 2 cm/ekor

· tempat pakan nampan (tray feeder), umumnya digunakan minggu pertama dengan standart pada hari I yaitu  1 nampan untuk 100 ekor.

b. Tempat pakan otomatis (Chain feeder dan pan feeder)

Tempat pakan nampan digunakan pada fase brooding yang secara perlahan-lahan diganti dengan tempat pakan gantung. Untuk mencegah pakan tumpah bentuk tempat pakan mempunyai “bibir” serta jeruji agar ayam tidak mengais pada tempat pakan; tinggi tempat pakan digantung tapi piringannya masih menempel di lantai; pengisian pakan sepertiga tinggi piringan.



3. Tempat minum

Penyediaan air yang bersih dan dingin secukupnya merupakan hal yang utama untuk memperoleh pertumbuhan broiler yang baik.

a. Tempat minum manual

Tempat minum berupa long drinker atau round drinker harus digantung dan pastikan tinggi bibir tempat minum sejajar dengan bagian punggung ayam bila ayam bediri. Tempat minum ini harus memiliki sekurang-kurangnya 1 cm/ayam.

b. Tempat minum otomatis

Tempat minum yang banyak digunakan adalah tempat minum bulat baik manual maupun otomatis dengan bentuk menyerupai bel (automatic bell drinker), Nipples, drink cups, hanging automatic waterer. Ketinggian tempat minum diatur setinggi punggung ayam,demikian pula tinggi air pada tempat minum yang diatur sesuai besar ayam. Pada tempat minum otomatis kebutuhan tersebut bisa diatur dengan mudah.

.